4 Kiat Ampuh Melindungi Ikatan Baik dengan Mantan Suami Ataupun Istri

Memelihara silaturahmi dengan mantan istri ataupun suami sehabis berpisah memanglah tidak sempat gampang. Sebagian pendamping bisa jadi berpisah secara alot sehingga rasanya sedikit mustahil buat menjalakan ikatan yang baik. Tetapi walaupun susah, Kamu serta mantan pendamping senantiasa wajib berupaya buat menjalakan ikatan baik sehabis berpisah. Terlebih bila Kamu serta pendamping sudah mempunyai buah hati. Ingat, kedudukan orangtua sangat berarti buat masa depan anak Kamu nanti.

Lalu, gimana Kamu dapat melaksanakan perihal tersebut? Ikuti tipsnya di dasar ini.

Metode membangun ikatan baik dengan mantan istri/ suami

1. Jangan menjelekkan pendamping di depan anak

Kamu bisa jadi merasa jengkel, marah, serta kecewa dengan mantan pendamping. Tetapi, jangan sempat tunjukkan perasaan tersebut di hadapan anak Kamu. Terlebih hingga mengungkit watak kurang baik ataupun apalagi merendahkan pendamping Kamu. Membicarakan perihal kurang baik tentang mantan pendamping berarti Kamu pula berpikir negatif tentang anak Kamu. Alasannya, anak merupakan bagian dari mantan pendamping Kamu. Apa juga yang terjalin itu tidak hendak berganti. Jadi, jangan perkenankan emosi mengambil alih dengan menggambarkan pada anak tentang kesalahan mantan pendamping ataupun hal- hal lain yang menyudutkan mantan pendamping Kamu. Bermacam perihal tersebut malah hendak membuat anak mempunyai rasa benci. Entah ia hendak berpihak pada Kamu ataupun malah memihak pada pendamping.

2. Fokus pada masa depan anak

Alih- alih menaruh banyak tenaga negatif pada mantan istri/ suami, hendaknya pakai tenaga tersebut pada suatu yang lebih positif, misalnya mempersiapkan masa depan anak Kamu. Walaupun telah tidak lagi bersama, Kamu berdua mempunyai tanggung jawab penuh terhadap masa depan anak Kamu. Diskusikan tentang rencana tentang tabungan pembelajaran sampai asuransi kesehatan anak. Perhitungkan dengan baik berapa banyak bayaran yang wajib dikeluarkan per bulan buat kedua perihal tersebut. Apabila butuh, Kamu dapat mengaitkan jasa perencana keuangan( financial adviser) supaya pembiayaan anak Kamu lebih terstruktur serta terencana. Jadi, entah tinggal dengan Kamu ataupun mantan pendamping, masa depan anak berarti buat dibicarakan serta dipikirkan secara matang.

3. Maafkan diri Kamu serta mantan pasangan

Rasa bersalah, marah, serta benci tidaklah sikap yang pantas buat dipertahankan. Berusalah sekuat tenaga buat berdamai dengan diri sendiri sekalian mantan pendamping Kamu. Walaupun susah dicoba, memaafkan kekhilafan diri sendiri serta apalagi mantan pendamping sangat berarti buat membangun ikatan baik sehabis perceraian. Belajarlah buat membebaskan perasaan negatif supaya Kamu serta mantan pendamping dapat bersama bangkit dari keterpurukan.

4. Atur waktu bersama anak

Dalam banyak permasalahan, urusan hak asuh anak kerap kali bawa petaka sehabis perceraian. Buat menjauhi perihal ini, Kamu serta mantan pendamping wajib mendiskusikan dengan hati- hati serta kepala dingin. Apabila butuh, libatkan pengacara buat menolong memilah metode terbaik. Tetapi, terlepas siapa juga yang memperoleh hak asuh anak nantinya, tiap- tiap dari kamu berdua berhak buat berjumpa serta menikmati waktu bersama dengan anak. Ingat, anak Kamu mau senantiasa mencintai Kamu berdua serta menikmati waktu bersama. Jadi, jauhi berpikir kalau anak sangat memihak sebab lebih bahagia tinggal di rumah Kamu ataupun mantan pendamping. Bila anak Kamu lagi terletak di rumah mantan pendamping, luangkan buat chat, menelepon, serta menceritakan apa juga selayaknya anak serta orangtua. Begitu pula kala anak lagi terletak di rumah Kamu, ingatkan dia buat berikan berita bapak/ ibunya.

Note: Only a member of this blog may post a comment.